lagu

Friday, December 19, 2014

untukmu sahabat...

Perjalanan ini terasa begitu pantas berlalu... Sesingkat usia perkenalan kita cukup untuk menjadikan keakraban satu tema yang selesa. Tak banyak persahabatan yang mampu menghulur keikhlasan... Aku hanyalah seorang sahabat di landasan kejujuran yang bertumpang ketawa dan resah, mengandar sekuntum senyuman yang tulus, aku adalah aku...

Menerima seadanya pasti lebih bermakna... tanpa persoalan, tanpa pertikaian... Masa silam adalah coretan yang terpahat dalam memoir hidupku... Dan perjalanan hari esok akan menjadi titipan hari ini. Sebuah harapan hanya bisa dibina dengan hati yang terbuka...

Aku sering melihat persahabatan yang dibayangi keegoan... Apakah kebendaan dan pangkat nilainya lebih tinggi dari tulusnya persahabatan? Syukurlah kerana dalam hidupku ini aku masih merasai kasih sayang dalam sebuah persahabatan... Kerana itulah aku amat menghargai setiap persahabatan yang dihulur... Kerana akulah lambang setianya persahabatan yang tulus... Insya-Allah...

*satu catitan dipetang yang dingin... dalam menanti senja merah bertamu...

- Putera Leo -
19/12/2014
6:45 pm


Thursday, December 18, 2014

antara ruang...waktu... dan kenangan...

Sepertinya hari-hari ini tiada pernah ada ruang dan waktu untukku... atau mungkinkah aku yang tak betah mencuri sedikit ruang dan waktu untuk diri ini? Atau mungkin jua aku terlalu asyik dengan ruang dan waktu hingga alpa untuk meluangkan sedikit untuk diri ini?

Berdiam diri… untuk seketika… mencari sebab dan tujuan… akan berakhir tahun ini dalam waktu yang sedikit…. mengapa masih diri dibelenggu rasa dan juga kesal pada semalam yang lalu?.

Seharusnya aku terus melangkah… Jauh dari pohon kenangan jauh dari segala memoir yang tercipta? Tapi betah kah aku bilamana ruangan memoir itu adalah sebahagian dari diri ini?

Pertelingkahan di antara kehendak dan logik minda… juga pada yang terlihat dan tiada terjangkau pada yang jauh tapi senantiasa dekat? Ahh persoalannya dimana aku berdiri kini…

Ruang atau waktu senantiasa relatif… sedari atau tidak ia kan terus alami perubahan… mungkinkah aku yang terikat dengan silam yang lalu bisa merasai angin perubahan itu atau teruskan berlindung di sebalik kepompong kepuraan? Cuba menipu diri hidup dalam semalam yang tiada wujud lagi?


* lebih mudah jika setiap persoalan punyai jawaban seperti mahuku…

- Putera Leo -
18/12/2014
9:51 pm

Friday, December 12, 2014

Rindu yang terpenjara...

Rindu yang terpenjara...
melamar resah dan gundah bersarang di dalam jiwa
sehinggakan sang bayu bisa merasakan kepedihannya
dan langit juga hampir menitiskan airmatanya
kerana meratapi kebisuan
yang akhirnya hanya berpenghujungkan luka...